Kamis, 17 Januari 2013

REVOLUSI INGGRIS

Revolusi Inggris

LONDON – Kekalahan yang dialami skuad Three Lions dari Swedia cukup mengejutkan banyak pihak. Karena di atas kertas, materi pemain-pemain Inggris jelas lebih unggul dengan masuknya nama-nama bintang seperti Steven Gerrard, Tom Cleverley, Ashley Young, dan The Rising Star Raheem Sterling. Unggul secara materi pemain, nampaknya tak cukup mampu membuat Inggris menaklukan Swedia.

Adalah sang bintang Swedia, Zlatan Ibrahimovic yang menjadi pahlawan bagi tim Swedia. Empat gol yang disarangkan ke gawang Joe Hart, mampu membungkam Gerrard dkk. Bahkan sang pelatih Inggris Roy Hodgson mengaku terkejut dengan gol-gol yang dibuat pemain Paris St Germain ini.

“Meski kalah, saya mengambil banyak pelajaran dari game ini, dan saya tetap optimis langkah kami ke Brasil akan terbuka lebar. Para pemain sudah menampilkan permainan terbaiknya. Saya harap, pada 2013 kekuatan kami akan lebih dari yang ada saat ini,” ucap Hodgson, seperti dikutip Theworldgame.

Pasca kekalahan di Euro 2012 lalu, Hodgson terus bertekad untuk memperbaiki skuad yang ada agar Inggris bisa melakukan sebuah “revolusi” dan mampu membuktikan diri di ajang kelas dunia. Baginya, kekalahan yang dialami di Polandia dan Ukraina 2012 lalu memberinya banyak pelajaran. Langkah yang saat ini dilakukan Hodgson untuk melakukan revolusi tersebut adalah seperti memanggil beberapa wajah-wajah baru seperti Raheem Sterling, Wilfried Zaha dan Carl Jenkinson, baginya itu merupakan langkah yang real.

“Ada beberapa pemain yang telat saya panggil masuk ke dalam skuad karena nama mereka tidak ada dalam pikiran saya, seperti Tom (Cleverley), Daniel (Sturridge) dan (Steven) Caulker. Bila saya memanggilnya lebih awal, pasti kami sudah lebih bisa menemukan performa terbaik kami.”

Hodgson merasa, selepas “Golden Generation” yang pernah dirasakan di Inggris, sekarang Inggris layaknya tim yang sudah mengakhiri masa kejayaan untuk selamanya. Hal inilah yang membuat pelatih yang sempat menangani Liverpool ini ingin merevolusi Inggris untuk kembali meraih masa kejayaan.

Pensiunnya bek tangguh John terry dari timnas Inggris ternyata juga berperan dalam membantu Hodgson menentukan dan mengambil keputusan, seperti memutuskan untuk memanggil Leon Osman ketimbang Gareth Barry, serta berani memasukkan nama Raheem Sterling yang usianya baru menginjak 17 tahun.

"Di masa lalu kita tampaknya sangat bergantung pada beberapa pemain yang harus dimainkan saat kami bertanding. Saya ingin melakukan revolusi dengan menambahkan pemain muda, agar dapat membantu Gerrard dan Wayne (Rooney) dalam menyerang. Saya pikir itu bukan hal yang mustahil.”

“Kadang saya merasa terlalu berharap banyak dari Rooney dan Gerrard dengan kebesaran namanya, kadang harapan saya terjawab, tetapi kadang juga mengecewakan. Tapi saya pikir Danny (Welbeck) dapat menjadi pilihan lain di lini depan, dan tentu Sir Alex akan senang dengan perkembangan yang dilakukan oleh Danny.”

Kembalinya Jack Wilshere dan Chris Smalling juga tentu kabar gembira bagi Hodgson. Karena dengan kembalinya dua pemain muda ini, dapat memberikan kekuatan tambahan bagi Inggris di semua lini.

“Ya, dengan kembalinya Jack (Wilshere) dan Smalling bukan hanya kabar baik bagi Wenger dan Sir Alex, tapi juga kabar baik bagi kami, karena mereka anak muda yang berpotensi, dan pasti memberikan keuntungan yang besar bagi kami.”

0 komentar:

Posting Komentar